Sebelum pertandingan, Ancelotti mengatakan bahwa Benzema, yang sudah lama tidak mencetak gol sebelumnya, sudah pasti mendapatkan tempat di starting XI. Siapa dua pemain depan lainnya, dia tidak mau menyebutkan.
Ketika starting XI diumumkan, jelas siapa dua pemain lainnya --dan tidak begitu mengejutkan: Ronaldo dan Bale. Keduanya ditaruh sebagai flank di sisi kiri dan kanan. Sementara, Isco ditaruh sebagai gelandang serang di tengah, ditemani oleh Sami Khedira dan Asier Illarramendi sebagai gelandang bertahan.
Ronaldo, Benzema, dan Bale kemudian menunjukkan mengapa keputusan Ancelotti tersebut terbilang tepat. Secara kasat mata adalah statistik dari ketiganya: Ronaldo sukses mencetak hat-trick, sementara Benzema dan Bale menyumbang dua gol. Tidak hanya itu, Benzema dan Bale juga menyumbang dua assist.
Statistik lainnya, Ronaldo dan Bale juga jadi pemain Madrid yang paling agresif. Ronaldo melepaskan 6 attempts (4 on target) sepanjang laga, sementara Bale melepaskan 4 attempts (3 on target). Benzema lebih efektif: 2 attempts (2 on target) dan dua-duanya berbuah jadi gol.
Itu baru dari catatan statistik. Dari segi permainan, ketiganya juga terbilang cair dalam bergerak dan berpindah posisi. Hal ini terlihat dari bagaimana gol pertama Bale tercipta.
Pada gol tersebut, Benzema, yang tadinya berada di tengah, bergerak ke sisi kiri untuk menerima bola. Sementara Benzema menerima bola, Ronaldo, yang tadinya ada di sisi kiri, berlari masuk ke dalam kotak penalti, mengisi ruang kosong di sisi tiang jauh. Sedangkan Bale, yang tadinya berada di sisi kiri, masuk ke tengah mengisi ruang kosong yang ditinggalkan Benzema.
Gol itu berakhir dengan sederhana: Benzema memberikan bola kepada Bale, yang lantas melepaskan sepakan kaki kiri terarah. Kendati sederhana, pergerakan ketiganya terbilang menarik --dan demikianlah yang terjadi sepanjang laga.
Salah satu gol Benzema juga memperlihatkan bagaimana Bale sukses melihat pergerakan Benzema sebelum akhirnya memberikan umpan tarik kepada bomber asal Prancis tersebut.
Dengan ketiganya, Madrid bermain dengan kecepatan penuh. Mereka menekan tinggi pertahanan Sevilla dan tiap kali merebut bola langsung melakukan serangan balik cepat. Adanya Ronaldo dan Bale memungkinkan Los Blancos bermain dengan gaya ini.
"Kami memang ingin bermain dengan tempo cepat dan kami sudah membicarakannya di ruang ganti. Kami kemudian mencoba melakukannya dan semuanya berjalan dengan baik," ujar Asier Illarramendi di situs resmi klub.
Di sisi lain, pertahanan Madrid terbilang mengkhawatirkan. Dalam dua laga terakhir di liga, gawang mereka kebobolan lima gol. Ancelotti pun menyebut bahwa timnya kurang seimbang dalam bertahan dan menyerang. Ini pun jadi pekerjaan rumah baru untuknya.
Sumber :http://sport.detik.com/sepakbola/read/2013/10/31/135258/2400517/75/inikah-trio-idealmu-ancelotti?b991101mainnews
total komentar :