Thursday, June 18, 2015

Bambang Pamungkas: "Terima Kasih PSSI"

Jakarta - Hukuman yang dijatuhkan FIFA kepada federasi sepakbola Indonesia menunjukkan bahwa badan sepakbola dunia itu sudah tidak lagi mengakui PSSI. Pemerintah akan mengambil alih proses dimulainya lagi pengelolaan sepakbola.

Demikian pandangan Sekretaris Menpora, Alfitra Salamm, menanggapi surat FIFA yang ditandatangani Sekjen Jerome Vaclke, yang menyebutkan bahwa PSSI diskorsing karena ada intervensi pemerintah, yang membekukan mereka pada 17 April lalu.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) masih menunggu undangan dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk bertemu membahas masalah sepakbola nasional. Hingga saat ini, pihak PSSI belum juga mendapat "panggilan" dari Kemenpora.

"Bolanya atau undangan yang akan dilakukan itu berada di Kemenpora. Jadi bukan kami yang datang. Posisinya kami menunggu. Pada saat undangan itu datang dari Kemenpora, kami akan datang," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Senin 15 Juni 2015 melalui lama bola.viva.

Azwan juga mengakui, hingga saat ini belum juga ada komunikasi dengan pihak Kemenpora terkait pertemuan nanti. Namun, menurutnya sudah jelas, untuk Indonesia terlepas dari sanksi Menpora harus mencabut SK pembekuan PSSI.

Tetapi disisi lain Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, memastikan kalau dia belum akan menyabut SK Pembekuan PSSI. Soal tuntutan agar dia mundur yang mulai muncul di media sosial juga tak diacuhkannya.

Desakan agara Imam Nahrawi mencabut SK tersebut bukan hanya datang dari PSSI sendiri. Lewat jalur politis upaya tersebut juga sudah dilakukan setelah pengurus PSSI bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa waktu lalu.

Begitupun juga kritik tajam datang dari legenda hidup Bambang Pamungkas atau Bepe sejak pensiun dari tim nasional sudah ada sejak pagelaran Piala AFF 2012. Artikel tersebut terangkum dalam sumber laman bambangpamungkas20, yang isinya;



"Terima Kasih PSSI"
Penulis: bepe, 17 June 2015

Sanksi administrasi yang diberikan Menpora kepada PSSI, membuat organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia ini tidak lagi mampu untuk menjalankan roda kompetisi. Berhentinya liga mengakibatkan klub-klub kehilangan pemasukan. Imbasnya klub kesulitan untuk membayar gaji pesepak bola nya, dan para pesepak bola pun kehilangan mata pencaharian.

Apakah ada yang salah dengan pernyataan tersebut diatas? sama sekali tidak, dan memang benar demikianlah adanya.

Namun ketika hilangnya penghasilan pesepak bola yang dijadingan alasan utama, agar pemerintah segera mencabut sanksi administratif yang telah dijatuhkan kepada PSSI, kok rasanya saya kurang sepaham.

Pernyataan yang berisi, sanksi Menpora lah yang membuat kompetisi berhenti, sehingga klub-klub tidak lagi mampu membayar gaji para pesepak bola, tidaklah salah, hanya saja sedikit kurang pas.

Mungkin lebih pas nya begini. "Tidak disanksi pemerintah sehingga kompetisi dapat berjalan normal saja, klub-klub masih sering kesulitan untuk membayar gaji pesepak bola, apalagi kok sekarang disanksi".

Secara pribadi saya merasa terharu melihat PSSI sebagai induk organisasi sepakbola tertinggi di Indonesia, saat ini begitu getol "memperjuangkan" hak-hak hidup para pesepak bola. Namun saya juga harus jujur, jika diantara rasa haru tersebut terselip pula rasa aneh, juga khawatir

Aneh dan khawatir karena apa?

Aneh karena:

Bukankan federasi juga yang selama beberapa tahun terakhir ini melakukan"pembiaran" terhadap klub-klub yang dalam beberapa kesempatan menunggak hak-hak para pesepak bola nya?

Bukankah federasi juga yang selama ini memberikan "toleransi" kepada beberapa klub untuk dapat terus berkompetisi, padahal kewajiban klub tersebut terhadap pesepak bola nya belum selesai?

Khawatir karena:

Jangan-jangan ketika nantinya perjuangan mengatasnamakan hak-hak pesepak bola ini berhasil, federasi lupa terhadap esensi dari apa yang mereka perjuangkan saat ini.

Jangan-jangan ketika nantinya sanksi itu benar-benar dicabut, sehingga PSSI kembali aktif dan dapat menggelar kompetisi, hak-hak pesepak bola dalam perjalanannya tetap saja tidak terlindungi.

Kekhawatiran yang saya pikir wajar, mengingat sebagai wakil presiden Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), saya tentu ingat betul bagaimana perjalanan para pesepak bola Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Hal tersebut yang membuat saya begitu berhati-hati dalam menyikapi konflik yang terjadi saat ini.

Bagaimana saya dapat serta-merta sepaham dengan "perjuangan" federasi yang mengatasnamakan penderitaan pesepak bola, wong selama ini kami jelas-jelas berhadapan dengan "mereka" dalam memperjuangkan hak-hak para pesepak bola profesional di Indonesia.

Sekali lagi saya sampaikan, jika saya tidak sedang dalam posisi untuk bersepaham dengan pihak manapun. Saya hanya ingin mengingatkan, bahwasanya dasar dari apa yang diperjuangkan oleh klub dan federasi saat ini, memiliki konsekuensi pertanggungjawaban yang tidak ringan.

Jika klub dan federasi paham betul dengan apa yang sedang mereka perjuangkan, maka sejatinya mereka juga harus siap, dan rela untuk melakukan instropeksi kedalam jajaran mereka sendiri.

Artinya jika nantinya perjuangan mengatasnamakan hak hidup orang banyak (pesepak bola) ini berhasil, maka hal-hal yang bertentangan dengan apa yang saat ini sedang mereka perjuangkan, dimasa yang akan datang tidak boleh terjadi lagi.

Aturan mengenai verifikasi peserta kompetisi mau tidak mau harus benar-benar ditegakkan. Tidak boleh lagi ada toleransi, atau perlindungan kepada klub-klub yang menunggak gaji pesepak bola nya. Tidak ada lagi tindakan "menutup mata" atau bahkan "intimidasi" kepada para pesepak bola yang memperjuangkan hak-haknya.

Serta satu hal lagi, pengakuan terhadap asosiasi pesepak bola profesional di Indonesia. Mengapa? karena pada akhirnya toh kita sepaham (setidaknya untuk saat ini) jika hak-hak para pesepak bola memang harus dilindungi.

Jika federasi tidak mampu melakukan apa yang tersebut diatas. Maka jangan salahkan masyarakat, jika pada akhirnya melihat PSSI sebagai sebuah organisasi yang hanya memanfaatkan "amanat penderitaan pesepak bola" sebagai alat bargaining untuk menyelamatkan organisasi.

Mengapa demikian? Karena saat ini banyak sekali suara-suara sumbang diluar sana yang bertanya-tanya, kemana saja klub dan federasi saat pesepakbola "kleleran" memperjuangkan hak-haknya, kok tiba-tiba saat ini berjuang agar sanksi dicabut, dengan dalih sanksi membuat para pesepakbola kehilangan penghasilan?

Sebuah pertanyaan yang saya pikir hanya dapat mereka jawab dengan perbaikan kedalam, dan bukti kinerja positif, serta lebih profesional dimasa yang akan datang.

Semoga klub dan federasi paham betul dengan konsekuensi dari apa yang mendasari perjuangan mereka saat ini. Sehingga kedepan tata kelola persepakbolaan kita menjadi lebih baik, serta lebih profesional dalam segala hal. Agar cabang olahraga yang paling digemari di republik ini, mampu memberikan prestasi yang dapat dibanggakan.

Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka secara pribadi saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PSSI.

Selesai....


Jadi kita bagaimana sebagai insan sepak bola untuk mengambil positif yang dilakukan kedua belah pihak, agar Sepakbola Indonesia cepat berprestasi tanpa ada KKN ditubuh Garuda.




Sumber : Berita bola terupdate -  GOL TERBAIK

komentar :
Selengkapnya

Monday, June 15, 2015

Timnas U-23 Indonesia Kalah Dari Vietnam

SEA Games 2015

Singapura - Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Vietnam demi memperebutkan medali perunggu cabang olahraga sepakbola di SEA Games 2015. Tak ingin pulang dengan tangan kosong, tim besutan Aji Santoso itu bertekad main agresif dan terus menekan lawan demi meraih kemenangan.

Langkah 'Garuda Muda' di SEA Games 2015 terhenti di babak semifinal. Mereka kalah telak lima gol tanpa balas saat berduel melawan Thailand di National Stadium, Singapura, Sabtu (13/6/2015) malam WIB.

Tetapi apa daya Timnas Indonesia U-23 pulang dari SEA Games 2015 dengan tangan hampa. Gagal lolos ke final usai dikalahkan Thailand, Garuda Muda harus kembali menelan pil pahit setelah ditundukkan Vietnam dalam perebutan medali perunggu.

Jalannya pertandingan

Berhadapan dengan Vietnam di National Stadium, Kallang, Senin (15/6/2015) siang WIB, Indonesia berharap meraih angka penuh untuk setidaknya pulang dengan medali perunggu. Timnas U-23 mencoba memainkan bola saat laga dimulai, namun kesulitan karena Vietnam langsung menerapkan tekanan.


Beberapa kali timnas U-23 justru mendapatkan ancaman di awal-awal laga. Sementara anak asuh Aji Santoso mencoba melakukan serangan balik.

Vietnam membuka pesta gol di menit 12. Mac Huong Quan mencetak gol lewat titik putih usai Hansamu Yama Pranata melakukan handball di kotak terlarang.

Pemain timnas Indonesia U-23. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

7 menit berselang, Dari sebuah serangan cepat di sisi kanan, bola terobosan diagonal diberikan kepada Toan Vo yang berlari tak terkawal di kiri. Dengan sepakan kaki kiri, dia menaklukkan Teguh Amiruddin, kiper Indonesia. 2-0 buat Vietnam.

Menit 41, Huy Toan mencetak gol keduanya pada pertandingan ini. Tembakan kaki kirinya meluncur deras ke pojok tiang jauh Indonesia. Dan pada injury time babak pertama, bek Nguyen Huu Dung mencetak gol keempat bagi timnya.

Tertinggal 0-4, Indonesia coba memperbaiki penampilan pada babak kedua. Aji Santoso melakukan beberapa perubahan. Sayang usahanya tak membuahkan hasil.

Di menit 70 Vietnam yang sukses menambah gol. Kapten tim Ngoc Hai Que membelokkan bola datar tendangan rekannya sehingga masuk ke gawang Indonesia.

Skor 5-0 buat Vietnam menutup pertandingan. Dengan demikian team dari vietnam berhak membawa pulang medali perunggu.


Susunan Pemain
Indonesia U-23: Teguh Amiruddin (GK); Abduh Lestaluhu, Hansamu Yama Pranata, Agung Prasetyo, Zalnando (Syaiful Indra Cahya); Manahati Lestusen, Zulfiandi (Yandi Sofyan); Ahmad Nufiandani, Adam Alis Setyano, Wawan Febriyanto (Ilham Udin); Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.

Vietnam U-23: Minh Long Phi (GK); Manh Hung Pham, Minh Tung Nguyen, Noc Hai Que, Thanh Hien Nguyen; Huy Toan Vo, Duy Manh Do, Huu Dung Nguyen; Cong Phuong Nguyen, Hong Quan Mac, Phi Sho Tran.



Sumber : Berita bola terupdate -  GOL TERBAIK

komentar :
Selengkapnya

DAFTAR GOSIP

-- Lihat Kesukaan Kamu --

Abduh Lestaluhu Abo Ogogo AC Milan AFC AFF Alfred Riedl Anthony Martial Arema Cronus Argentina Arsenal FC Arsene Wenger Arturo Vidal AS Monaco AS Roma Asian Games Athletics Atlet Atlético Madrid Augsburg Arena Augusto Fernandez Badminton Bali Island Cup Bali United Ballon d'Or Barcelona Basel Fc Bayer Leverkusen Bayern Munich Bodybuilding & Fitness Bologna Boxing Bundesliga Score BWF Cameron Borthwick-Jackson Capital One Cup Cars Sport Celebration Champions Champions League Score Chandra Zein Chelsea FC Chris Smalling Community Shield Competitions Africa Competitions America Competitions Asia Competitions Europe Competitions Oceania Competitions South American Competitions World CONCACAF Copa America Copa del Rey Coppa Italia Coupe de France (Piala Prancis) Coupe de la Ligue (Piala Liga Prancis) Cristian Gonzales Cristiano Ronaldo David Trezeguet Dejan Antonic Dries Mertens Dunia Dynamo Kiev Eintracht Frankfurt Emirates Stadium euro Euro Score Europa Europa League Score Europa League UEFA FA Cup fans FC Zenit Saint Petersburg Ferrari FIFA FIFA Ranking Fifa Score Fiorentina FC Francesco Totti Friendly Match Futsal Gareth Bale Gary Neville Giacomo Bonaventura Giuseppe Marotta Golf Gonzalo Higuain Guss Hiddink Gustavo Gomez hockey I Nyoman Sukarja Indian Super League Indonesia Indonesia Super Champions (ISC) Indonesian Championship Inter Milan ISL Ranking Jack Grimmer James Rodrigez James Rodriguez Jeremy Menez Jesse Lingard John Terry Jose Mourinho Jose Sosa Juan Mata Juergen Klopp Juventus Juventus Stadium Karim Benzema Kingsley Coman Klasemen Kriket La Liga La Liga Score Las Palmas Laurent Blanc Les Parisiens Lifter Liga Belanda Liga Brazil Serie B Liga Indonesia liga inggris liga italia Liga Jepang liga Jerman liga Prancis liga spanyol Liga USA Ligue 1 Score Live Match Live Score Live TV Liverpool FC Louis van Gaal Luciano Spalletti Luis Enrique Luis Milla Aspas Luuk de Jong Manchester City Manchester United Manuel Pellegrini Marc Andre ter Stegen Mario Mandzukic Memphis Depay Mitra Kukar MotoGP Myanmar NSC Olimpiyskiy Stadium Olahraga Omar El Kaddouri Other Match Score Palermo Paris Saint-Germain (PSG) Park Ji-Sung Paul Pogba Paulo Dybala Persib Bandung Persija Jakarta Persipura Jayapura Piala Afrika - CAF Piala Bhayangkara Piala Gubernur Kaltim Piala Jenderal Sudirman Piala Super Eropa Player Career Prediksi & Statistik Premier League Premier League Score Primeira Liga Score PS Polri PS TNI PSS Sleman PSSI PSV Eindhoven Raphael Maitimo Rapid Wina Real Madrid Rugby Runner Score Match SEA Games Sejarah sepakbola Serba Serbi Sergio Aguero Serhiy Rebrov Seri A Score Serie A Sevilla Seydou Keita Shaktar Donetsk Shrewsbury Town Sir Alex Ferguson SL Benfica Sporting Gijon Sprinter Running Sriwijaya FC SSC Napoli Stadium Allianz Arena Stadium Estadio da Luz Stadium Greenhous Meadow Stadium Kapten I Wayan Dipta Stadium NSK Olimpijs Stadium Old Trafford Stadium Olimpico Stadium Pakansari Stadium Philips Stadium San Paolo Stadium San Siro Stadium WWK Arena Team Manager Tenis Thailand Toni Kroos Torino Tottenham Hotspur Transfer UEFA UEFA Best Player in Europe Award UEFA Cup Valencia FC Video Goal Vincent Kompany Vincenzo Montella WAGs Wojciech Szczesny Wolverhampton Wanderers Wushu Yannick Ferreira Carasco Zinedine Zidane Zlatan Ibrahimovic

Yahoo Messenger News

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...