Dia mendapat julukan tersebut saat memecahkan rekor pada 1962.
Kabar duka datang dari olahraga nasional. Mantan atlet yang pernah dijuluki manusia tercepat Asia Mohammad Sarengat tutup usia hari ini di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Senin siang, 13 Oktober 2014.
Peraih medali emas di nomor 100 meter dan 110 meter lari gawang dan dasa lomba Asian Games 1962 meninggal dunia pada pukul 13.45 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Kesehatan pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1940 itu memang merosot tajam sejak menderita stroke pada 2009. Sarengat juga menderita infeksi paru-paru sesudahnya.
Ungkapan bela sungkawa diberikan PB PASI kepada pria yang juga berprofesi sebagai dokter umum itu. Apalagi prestasi Sarengat belum terulang lagi hingga saat ini.
Ucapan duka cita pun datang dari berbagai kalangan. Salah satunya dari mantan perenang nasional Richard Sam Bera yang turut berkabung atas meninggalnya atlet kebanggaan Indonesia itu.
Mantan sprinter nasional, Mohammad Sarengat. (grupbatang.org) |
"Turut berduka cita atas meninggalnya atlet legendaris lari gawang Indonesia, M Sarengat. RIP," tulis Richard di akun Twitter miliknya.
"Iya, benar Pak Sarengat meninggal dunia siang tadi. Setahu kami Pak Sarengat menderita stroke sejak beberapa tahun lalu. Beberapa kali masuk rumah sakit dan belakangan semakin menurun kesehatan beliau," kata Tigor Tanjung, sekretaris jenderal PB PASI.
"Buat atletik beliau itu tokoh besar dan menjadi inspirasi pembinaan. Di tahun 1962 saja, beliau sudan mampu meraih emas. Ini menjadi pengingat buat kami kalau emas di nomor jarak pendek level Asia tak mustahil kami dapatkan," beber Tigor.
Prestasi bapak tiga anak--Meidy, Sari, dan Andung--memang fenomenal. Emas di Asian Games itu menjadi raihan emas pertama untuk lari jarak pendek dan belum bisa terulang lagi hingga saat ini.
Sarengat juga pernah dijuluki sebagai manusia tercepat Asia setelah memecahkan rekor baru di Asia untuk kategori sprint dengan catatan waktu 10,4 detik pada Asian Games IV di Jakarta pada 1962.
Sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya itu, nama Sarengat disematkan untuk sebuah stadion berkapasitas 15 ribu di Desa Denasri Kulon, Batang, Jawa Tengah yang kini menjadi markas Persibat. Batang memang merupakan daerah asal Sarengat.
BACA JUGA: 7 Perusahaan Indonesia Menjadi Sponsor Sepakbola Dunia
Sumber
total komentar :