Barbara Berlusconi mulai bergerak di AC Milan. Menurut artikel yang diterbitkan ANSA minggu lalu, putri dari Silvio Berlusconi itu meminta izin ayahnya untuk melakukan revolusi di AC Milan. Lady B, sapaan akrabnya oleh media Italia, berencana tak hanya mengubah arah klub, tapi juga mengubah kepemimpinan di tim, yang membuatnya langsung berurusan dengan CEO Adriano Galliani.
Lady B memang mendapatkan dukungan dari ayahnya, tapi mantan Perdana Menteri Italia itu juga memiliki kedekatan dengan Galliani. Bahkan, bersamanya, mereka pernah menjadikan AC Milan sebagai kekuatan dominan di jagat sepakbola Eropa.
Namun, Lady B adalah wanita dengan rencana dan di bawah ini, kami mendapatkan lima hal yang ingin ia lakukan untuk mengembalikan kejayaan Rossoneri...
SULIT DISATUKAN: SELAMAT TINGGAL, GALLIANI!
Barbara tak lagi menjadi putri dari Silvio Berlusconi saat ANSA menerbitkan artikel mereka. Artikel yang ada menegaskan bahwa dirinya bukan lagi seorang tamu di rumah seseorang, bukan sekadar lewat. Lady B telah keluar dari bayang-bayang dan langsung berusaha menunjukkan kontribusinya.
Ia masuk ke San Siro dengan sendirinya. Ia mengamati, belajar dan memahami apa yang ada di depannya. Ia selalu menghormati peran setiap orang dan terus berada di sisi lapangan. Sampai sekarang. Saat ini, ia sudah merasa siap memberikan klub identitas yang baru. Meski membantah akan mendepak Galliani, ia mengakui harus ada perubahan filosofi klub. Secara khusus, Lady B ingin memisahkan sukses masa lalu dan menghadapi masa depan dengan berbeda, dengan jalan yang lebih dinamis.
Untuk bisa melakukannya, ia harus menghadapi tantangan sebuah tradisi. Ia harus menghadapi kekuatan yang saat ini dipegang Galliani. Silvio pastinya ingin keduanya saling bekerja sama, tapi bisa menyatukan kedua pihak dengan karakter yang berbeda 180 derajat bukan hal yang mudah. Bahkan akan sulit menavigasi sebuah kapal jika dua orang mendayung ke arah yang berlawanan.
MENGEMBALIKAN DNA MILAN YANG LAMA: MENARIK KEMBALI MALDINI
Lucu memang bila di setiap pembaharuan selalu melibatkan orang-orang di masa lalu. Paolo Maldini pantas menjadi personifikasi dari AC Milan, traktif, berbakat dan sukses. Ia mengenakan jersey Rossoneri selama bertahun-tahun, menunjukkan gaya AC Milan, yang sepertinya sudah hilang belakangan ini. Mengakhiri masa pengasingan dirinya mungkin bisa mengembalikan DNA klub dan menghapus rasa malu.
Mengembalikan Maldini ke klub akan membantu Berlusconi menjauhkan proyeknya dari rezim lama. Malah, bukan lagi menjadi rahasia Galliani tak pernah memiliki rapor bagus bersama mantan kapten AC Milan itu. Masalahnya adalah bagaimana menemukan peran yang tepat buat Maldini di klub. Pastinya peran tersebut harus terlegitimasi, bukan sekadar sebagai duta klub. Pertanyaannya, apakah ia memiliki kemampuan manajerial?
MENCARI DIREKTUR OLAHRAGA YANG BARU: : PRADE KANDIDAT UTAMA
Galliani sepertinya menjadi poros setiap kebijakan di Milan, dengan melibatkan diri di semua aspek dalam menjalankan klub. Sebelumnya Ariedo Braida sempat kebagian jatah. Namun, peran direktur olahraga masih harus diisi.
Favorit utama untuk posisi tersebut adalah Daniele Prade, direktur Fiorentina yang sebelumnya bekerja untuk Roma. Selama bertahun-tahun, Prade memiliki rekanan berpengaruh di pertandingan dan pengembangan dalam hal kemampuan manajerial. Barbara diketahui sebagai pengagum Prade dan hasil kerjanya, tapi ia bukannya satu-satunya kandidat. Direktur Juventus Fabio Paratici, salah satu yang juga dipertimbangkan bisa menggawangi AC Milan.
LEBIH BANYAK PENCARIAN BAKAT, MINIMALKAN KERJA AGEN: KATAKAN TIDAK UNTUK RAIOLA
Membangun jaringan pencarian bakat secara global merupakan salah satu tujuan Lady B. Di saat tak memiliki uang, Anda harus membuka pikiran dan menajamkan fokus. Menjadi pihak pertama yang menggaet pemain berbakat akan menjadikan Milan mengungguli rival mereka. Hasilnya adalah, sedikit uang dikeluarkan untuk pemain berbakat dan mendapat banyak uang apabila diputuskan menjual pemain bintang mereka ke klub lain. Karena itu, moto yang paling tepat adalah, lebih sering pencarian bakat, mengurangi kerja agen.
Konsekuensinya, Lady B harus mendepak Mino Raiola, yang memiliki enam pemain di skuat AC Milan. Hal itu terlalu besar bagi satu orang, hal yang juga dikhawatirkan Berlusconi. Milan ingin menjadi raja dari pasar mereka sendiri dan mengurangi keterlibatan agen dan penasihat dalam staf mereka.
JAGA MEREKA DALAM KELUARGA: PIPPO ATAU SEEDORF DI BANGKU PELATIH
Pelatih baru di masa mendatang adalah salah satu dari keluarga sendiri. Barbara ingin mengikuti jejak ayahnya dengan Milanista di bangku pelatih, seperti Fabio Capello, Cesare Maldini, Carlo Ancelotti, Leonardo dan lainnya. Barbara juga sudah mencuri start dengan berbicara langsung dengan Pippo Inzaghi di Camp Nou pertengahan minggu ini. Lady B bisa melakukan start dengan mempekerjakan striker andal AC Milan itu, tapi ada peluang lain dalam diri Clarence Seedorf, yang menjadi salah satu favorit ayahnya, Silvio.
Beberapa waktu lalu, Barbara juga mempertegas bahwa pintu Milanello akan selalu terbuka untuk pemain asal Belanda itu, di mana klub juga memiliki nilai sejarah tersendiri bersama seniornya di tim nasional seperti Van Basten, Gullit dan Rijkaard. Karena itulah menunjuk Seedorf, sama halnya dengan mengembalikan Maldini, menjadi sebuah era baru, yang diwaktu yang sama menghormati mereka-mereka di masa lalu. Akan menjadi pertanda jelas adanya perubahan di Milan, sekali lagi!
Sumber :http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2013/11/10/4396843/fokus-lima-aspek-pembenahan-ac-milan-melalui-revolusi?ICID=HP_FT_2
total komentar :