Juwita tampil di nomor Nanquan dan Nandao di Ganghwa Dolmens Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Sabtu (20/9/2014). Di nomor yang sama, Indonesia juga menurunkan Ivana Ardelia Irmanto.
Juwita, yang baru berusia 18 tahun, meraih medali perak di nomor ini dengan raihan 19,19 poin. Medali emas direbut oleh atlet Malaysia, Tai Cheau Xuen, yang mengumpulkan 19,23 poin. Sementara itu, wakil China Wei Hong membawa pulang perunggu dengan total poin 19,15.
Atlet wushu, Juwita Niza Misna mengaku bangga dan lega bisa memberikan medali pertama bagi Indonesia di Asian Games 204, Incheon, Korea Selatan.
"Saya sangat bahagia bisa meraih medali perak ini," ujar atlet kelahiran Medan 18 tahun lalu itu, seperti yang diberitakan di Antara, Sabtu (20/9/2014).
Apalagi bagi Juwita, Asian Games merupakan kejuaraan besar pertama yang diikutinya. "Ini Asian Games pertamaku, dan meskipun mendapat medali perak, saya sangat bangga," imbuh mahasiswi jurusan manajemen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara itu.
Anak bungsu dari pasangan Wasit Amin dan Zainab itu mengatakan mulai mengenal olahraga wushu dari pamannya.
"Saya kenal wushu dari Pak Le (paman dalam bahasa Jawa) dan setelah saya diajak melihat olahraga wushu saya tertarik," urainya. Niza mengaku kalau sebelumnya ia pernah menekuni olahraga senam.
Bagi atlet peraih yang juga menyumbang satu medali emas dan satu perunggu pada ajang SEA Games Myanmar 2013 lalu, yang membuat wushu menarik adalah gerakan-gerakannya.
"Makanya saya senang wushu dan. Beralih dari senam," jelasnya.
Melihat pencapaian Juwita, manajer tim wushu Indonesia, Gauw Eisen menyatakan puas. "Perak sudah cukup bagus, target kami memang perak, dan nanti kami berharap bisa merebut perak lagi," katanya.
Sumber
total komentar :