Sunday, December 1, 2013

Pentingnya [Tukang] Pijat dalam Tim Olahraga!!

Setelah pertandingan berakhir, atau sehari setelah berlaga, kaki, tangan atau tubuh akan terasa seperti tertimpa balok. Bergerak tak enak, bernafas panjang susah. Berjalan pun tak sanggup, apalagi berlari. Ya, lelah, pegal, capek, otot keram memang jadi bagian dari olahraga yang mesti diterima oleh siapapun yang menjalaninya. Termasuk salah satunya di cabang sepakbola.

Lalu kalau sudah pegal-pegal mau diapakan? Apa yang jadi solusinya?

Dalam dua artikel sebelumnya, saya telah menjelaskan mengenai peran seorang fisioterapis dan masseur/tukang pijat. Di artikel itu dipaparkan bahwa cedera hanya boleh ditangani oleh seorang fisioterapis dan bukan seorang masseur.

Jujur, saya tertawa sendiri ketika membaca beberapa komentar di artikel maupun di twitter saya. Banyak yang menyangkal bahwa pijat bukanlah solusi untuk cedera.

Well, selamat datang di bagian dasar sebuah sport science.

Sebagai analogi lain tentang pijat dan fisioterapi tersebut, bayangkanlah Anda sedang pergi membeli mobil. Apakah Anda hanya melihat satu sisi dari mobil saja, atau juga bagian yang lainnya? Interior mobilnya, struktur mesinnya, ban-nya, dan detail-detail lainnya.

Tentu fungsi roda akan berbeda dengan kursi, sementara fungsi knalpot berbeda dengan busi. Jika Anda puas dengan semua fungsinya, maka mobil akan dibeli. Tidak ada seorang pun yang pernah saya jumpai membeli mobil berdasarkan hanya dari satu sisi saja, entah dari roda atau mesinnya saja.

Nah, demikian pula dengan sport science dalam sebuah cabang olahraga. Masing-masing memiliki fungsi tersendiri.

Ada beberapa komentar yang menyampaikan bahwa masseur diremehkan atau direndahkan. Well, not at all!

Justru masseur memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting dalam sebuah tim olahraga. Tugas mereka bukan menangani cedera tetapi membantu mengembalikan fungsi otot yang tegang untuk kembali jadi lemas, sesuai dengan fungsi dan jalannya otot itu.

http://images.detik.com/content/2013/10/17/1497/massage.jpg
ilustrasi
Sisi inilah yang akan saya bahas di artikel ini. Masseur, atau tukang pijat, tergantung bagaimana kita mau menyebutnya, mempunyai peranan vital dalam tim. Tentu pizza kalau hanya 2/3 bundar bukanlah pizza. Bagian sepertiga sisanya itu harus ada agar pizza itu komplit dan disebut pizza. Misalnya lagi, saya memiliki teman dekat yang tidak merasa jika pizza itu komplit jika tidak diberi telur ceplok di bagian tengahnya. Ah, tapi itu cerita lain. Mari kembali ke poin semula: pijat dan otot yang lelah.

Sebenarnya, cara yang paling efektif untuk mengatasi otot yang kelelahan, capek, kram, dan pegal adalah dengan merendam tubuh selama minimal 3 menit dalam air es dengan suhu 10 derajat celcius. Tujuannya adalah untuk menguatkan otot, memastikan minimnya asam laktat yang akan, atau bisa, masuk ke pembuluh darah, serta menurunkan suhu tubuh. Asam laktat sendiri adalah penyebab rasa lelah, pegal, dan capai.



Sementara itu suhu tubuh mesti diturunkan karena setelah berolahraga suhu tubuh akan naik dari ukuran normalnya, yaitu antara 36,5 – 37,5 derajat celcius. Jika suhu tubuh berada di atas kadar normal maka bisa disebut demam, sedangkan di bawah ukuran normal bisa jadi awal dari hipothermia. Apabia salah satu dari kedua hal ini terjadi, maka bisa jadi pertanda ketidakberesan dalam tubuh, yang bisa menjadikan tubuh sakit atau berakibat fatal.

Dalam kasus ini, akan jadi sangat penting untuk berendam di air dingin atau mengonsumsi minuman dingin untuk menurunkan suhu tubuh yang naik setelah berolahraga. Tentang detilnya, akan saya bahas dilain waktu.

Kembali ke pijat. Otot yang lelah, capek, dan pegal --bedakan dengan cedera!-- sangat cocok jika dipijat atau di-massage. Di sini masseur memiliki tugas yang sangat penting. Dengan sentuhan tangannya, dan dengan teknik yang diaplikasikan ke otot yang lelah itu, otot akan dengan cepat kembali jadi lemas dan siap digunakan lagi pada keesokan harinya.

Nah, teknik apakah yang harus dilakukan? Otot yang pegal dan lelah menunjukkan bahwa telah terjadi kontraksi di dalam otot tersebut. Salah satu cirinya adalah otot yang keras ketika dipegang. Ini berarti telah terjadi kontraksi, atau terjadi otot yang memendek. Ini terjadi ketika insertin (titik akhir otot) memendek menuju arah origo (titik di mana sebuah otot bermula). Jika otot yang mengeras ini dibiarkan terlampau lama, akan bisa menimbulkan kram.

Gamblangnya, secara tidak langsung otot ini boleh dikatakan memendek tetapi di saat yang sama berusaha tetap melakukan fungsinya dengan benar. Akibatnya, di dalam otot terjadi ketidakseimbangan, dan yang terjadi ialah otot yang mengeras dan saling tarik menarik. Di sinilah peran masseur berada, yaitu untuk mengurangi kepegalan ini.

Namun, sekali lagi, mesti saya tekankan bahwa cedera beda dengan otot pegal, capek, atau lelah.




Pada saat melakukan pijat, teknik yang digunakan ialah dengan cara memanjang. Ini berarti massage dilakukan dari arah insertion ke arah origo, atau selalu mengarah ke arah jantung. Ini adalah teknik dasar dari sport-massage. Sementara tekanan yang diberikan akan sesuai dengan yang pemain minta atau rasakan. Ada kalanya hanya lembut, atau sedang, ataupun bisa dilakukan dengan keras. Yang pasti, cara memijatnya adalah selalu ke arah yang panjang dan bukan arah yang lebar dari otot.

Salah satu teknik pijat yang sangat cepat dalam menurunkan tonus atau ketegangan otot ialah massage khusus fascia, atau jaringan-jaringan yang berada di atas atau di bawah otot, atau di atas tulang/di bawah kulit. Apabila ini distimulasi dengan benar, maka hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk membuat otot-otot tersebut lemas kembali. Tentu saja ini memerlukan pengetahuan dasar anatomi dan struktur tubuh.

Teknik yang terakhir, massage yang dilakukan di trigger-point, atau pintu masuk, dari sebuah otot secara spesifik. Yang dimaksud pintu masuk ialah titik masuk semua informasi ke dalam otot, baik itu impuls sensorik dan motorik, sehingga sebuah otot dapat berfungsi dengan baik. Letaknya biasanya 1/3 dari origo sebuah otot. Bagian inilah yang harus di-massage dan dimanipulasi.

Maka itu, masseur atau tukang pijat memiliki fungsi yang vital dalam sebuah tim. Tanpa mereka atlet-atlet akan mengalami kepegalan, otot yang capek dan lelah. Pekerjaan mereka juga sangat berat. Saat semua orang selesai bertanding dan akan beristirahat, masseur baru akan mulai bekerja berjam-jam sampai tengah malam demi mengembalikan otot yang kaku menjadi lemas lagi.

 


Sumber :http://sport.detik.com/aboutthegame/read/2013/10/17/144853/2388287/1497/pentingnya--tukang--pijat-dalam-tim-olahraga


total komentar : | apa komentar kamu ?

KOTAK KOMENTAR



DAFTAR GOSIP

-- Lihat Kesukaan Kamu --

Abduh Lestaluhu Abo Ogogo AC Milan AFC AFF Alfred Riedl Anthony Martial Arema Cronus Argentina Arsenal FC Arsene Wenger Arturo Vidal AS Monaco AS Roma Asian Games Athletics Atlet Atlético Madrid Augsburg Arena Augusto Fernandez Badminton Bali Island Cup Bali United Ballon d'Or Barcelona Basel Fc Bayer Leverkusen Bayern Munich Bodybuilding & Fitness Bologna Boxing Bundesliga Score BWF Cameron Borthwick-Jackson Capital One Cup Cars Sport Celebration Champions Champions League Score Chandra Zein Chelsea FC Chris Smalling Community Shield Competitions Africa Competitions America Competitions Asia Competitions Europe Competitions Oceania Competitions South American Competitions World CONCACAF Copa America Copa del Rey Coppa Italia Coupe de France (Piala Prancis) Coupe de la Ligue (Piala Liga Prancis) Cristian Gonzales Cristiano Ronaldo David Trezeguet Dejan Antonic Dries Mertens Dunia Dynamo Kiev Eintracht Frankfurt Emirates Stadium euro Euro Score Europa Europa League Score Europa League UEFA FA Cup fans FC Zenit Saint Petersburg Ferrari FIFA FIFA Ranking Fifa Score Fiorentina FC Francesco Totti Friendly Match Futsal Gareth Bale Gary Neville Giacomo Bonaventura Giuseppe Marotta Golf Gonzalo Higuain Guss Hiddink Gustavo Gomez hockey I Nyoman Sukarja Indian Super League Indonesia Indonesia Super Champions (ISC) Indonesian Championship Inter Milan ISL Ranking Jack Grimmer James Rodrigez James Rodriguez Jeremy Menez Jesse Lingard John Terry Jose Mourinho Jose Sosa Juan Mata Juergen Klopp Juventus Juventus Stadium Karim Benzema Kingsley Coman Klasemen Kriket La Liga La Liga Score Las Palmas Laurent Blanc Les Parisiens Lifter Liga Belanda Liga Brazil Serie B Liga Indonesia liga inggris liga italia Liga Jepang liga Jerman liga Prancis liga spanyol Liga USA Ligue 1 Score Live Match Live Score Live TV Liverpool FC Louis van Gaal Luciano Spalletti Luis Enrique Luis Milla Aspas Luuk de Jong Manchester City Manchester United Manuel Pellegrini Marc Andre ter Stegen Mario Mandzukic Memphis Depay Mitra Kukar MotoGP Myanmar NSC Olimpiyskiy Stadium Olahraga Omar El Kaddouri Other Match Score Palermo Paris Saint-Germain (PSG) Park Ji-Sung Paul Pogba Paulo Dybala Persib Bandung Persija Jakarta Persipura Jayapura Piala Afrika - CAF Piala Bhayangkara Piala Gubernur Kaltim Piala Jenderal Sudirman Piala Super Eropa Player Career Prediksi & Statistik Premier League Premier League Score Primeira Liga Score PS Polri PS TNI PSS Sleman PSSI PSV Eindhoven Raphael Maitimo Rapid Wina Real Madrid Rugby Runner Score Match SEA Games Sejarah sepakbola Serba Serbi Sergio Aguero Serhiy Rebrov Seri A Score Serie A Sevilla Seydou Keita Shaktar Donetsk Shrewsbury Town Sir Alex Ferguson SL Benfica Sporting Gijon Sprinter Running Sriwijaya FC SSC Napoli Stadium Allianz Arena Stadium Estadio da Luz Stadium Greenhous Meadow Stadium Kapten I Wayan Dipta Stadium NSK Olimpijs Stadium Old Trafford Stadium Olimpico Stadium Pakansari Stadium Philips Stadium San Paolo Stadium San Siro Stadium WWK Arena Team Manager Tenis Thailand Toni Kroos Torino Tottenham Hotspur Transfer UEFA UEFA Best Player in Europe Award UEFA Cup Valencia FC Video Goal Vincent Kompany Vincenzo Montella WAGs Wojciech Szczesny Wolverhampton Wanderers Wushu Yannick Ferreira Carasco Zinedine Zidane Zlatan Ibrahimovic

Yahoo Messenger News

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...