Jelang Leg Kedua, Laga Bayer Munchen Vs Juventus.
Munich - Setelah seri 2-2 di leg pertama 16 besar Liga Champions di Juventus Stadium, pada hari Kami dini hari Juventus akan bertandang ke markas Bayern Munich, Allianz Arena. Ini akan menjadi misi sulit, apakah ada kejutan dari Nyonya Tua.
Meski Bayern diunggulkan karena bermain di kandang, kubu tamu kerap kali menghadirkan kejutan. Bayern yang nyaman di puncak klasemen Bundesliga juga cukup nyaman menjamu Juventus dengan modal 2 gol tandang. Untuk membuat posisi Juve sulit, mereka perlu mencetak gol satu dan Juve harus mencetak tiga gol. Singkatnya, Juve harus menang di Allianz Arena.
Duel pada leg pertama memang merepresentasikan bahwa kedua kesebelasan merupakan tim-tim terbaik. Dari segi permainan dan kualitas individu, keduanya bisa dibilang cukup berimbang dan akan membuat laga kedua tidak gamang untuk diprediksi hasil akhirnya.
Menguji Taktikal Allegri
Juventus mengumumkan bahwa mereka akan tampil tanpa Claudio Marchisio dan Paulo Dybala sehari sebelum laga ini. Keduanya menambah daftar pemain yang mengalami cedera. Sebelumnya Juve sudah kehilangan Giorgio Chiellini yang sudah absen pada pertemuan pertama. Selain ketiga pemain ini, Juve pun terancam tanpa Mario Mandzukic yang masih diragukan tampil.
Dybala menjadi ikon kebangkitan Juventus musim ini setelah awal musim yang suram. Ini dia buktikan di Serie A maupun Liga Champions, dia membuat itu tidak sekedar nama saja.
Dybala membuka skor untuk Juventus setelah mereka tertinggal 0-2 dengan memanfaatkan umpan mantan striker Bayern, Mario Mandzukic. Ini menjadi gol perdana pemain 22 tahun ini di Liga Champions setelah 7 pertandingan. Di Serie A dia sudah mencetak 14 gol ditambah 8 assist dari 28 pertandingan.
Untuk dua penyerang di depan, jika Mandzukic benar-benar tak bisa ditampilkan, Simone Zaza tak akan ragu dipilih Allegri untuk menemani Alvaro Morata. Namun tetap saja tanpa Mandzukic Juve dipastikan akan lebih kesulitan membongkar pertahanan lawan. Biar bagaimanapun, penyerang asal Kroasia ini semakin terasa kontribusinya meski tak mencetak gol, seperti kala menghadapi Atalanta (beberapa hari setelah menghadapi Bayern) di mana ia mencetak dua assist. Apalagi tanpa Dybala yang sejauh ini menjadi pencetak gol terbanyak Juventus.
Oleh karena itu, Juve diprediksi akan tampil habis-habisan di pertandingan ini guna memetik kemenangan. Guardiola menanti strategi yang akan pelatih The Old Lady, Massimilano Allegri, menatap pertandingan ini.
Pembuktian Strategi Pep Guardiola
Di kubu Bayern yang sudah pasti tak akan tampil pada laga ini adalah Holger Badstuber dan Jerome Boateng karena cedera, sedangkan Javi Martinez masih diragukan. Di Juventus, hanya Cecares yang dipastikan tak akan tampil dan Chiellini masih diragukan.
Muller sepertinya tahu sekali cara mencetak gol ke gawang Juventus. Pada perempat final Liga Champions tahun 2013 saat bermain di kandang sendiri, Muller mencetak gol kedua yang membuat skor menjadi 2-0. Musim ini di leg pertama 16 besar dia kembali membobol gawang Juventus.
Musim ini Muller sudah mencetak 6 gol di Liga Champions dari 7 pertandingan dan di Bundesliga dia sudah mencetak 19 gol dari 26 pertandingan, sungguh produktif striker Bayern yang satu ini.
Jika Juventus kehilangan beberapa pemain terbaiknya, kubu tuan rumah justru akan tampil lebih kuat pada leg kedua. Meski Javi Martinez, Holger Badstuber, dan Jerome Boateng masih berkutat dengan cedera, kehadiran Mehdi Benatia yang pada leg pertama belum fit sepenuhnya kali ini dipastikan bisa menguatkan lini pertahanan skuat asuhan Pep Guardiola.
Benatia tampaknya akan kembali diduetkan dengan Joshua Kimmich di jantung pertahanan Bayern. Kimmich memang menjadi titik lemah Bayern pada leg pertama -- kedua gol Juve berawal dari kesalahannya. Namun dengan kehadiran Benatia sejak menit pertama, Bayern setidaknya lebih percaya diri kala Juventus mengandalkan duel-duel udara yang menjadi kelemahan Kimmich.
Memainkan duet Kimmich-Benatia berarti menggeser David Alaba kembali ke pos bek kiri. Hadirnya Alaba di bek kiri bisa menjadi strategi yang tepat untuk meredam agresivitas serangan sisi kanan Juventus yang digagas oleh Cuadrado dan Stephan Lichtsteiner.
Namun Pep sendiri merupakan tipikal pelatih yang cepat belajar. Seperti di babak grup misalnya, ketika pada pertemuan pertama menghadapi Arsenal skuat asuhannya takluk dengan skor 2-0, ia mampu membalasnya pada pertemuan kedua dengan skor lebih telak 5-1.
Pep memang harus mampu memperlihatkan kemampuannya kali ini. Apalagi musim ini merupakan musim terakhirnya di Bayern. Jika gagal menaklukkan Juventus, hal itu akan berarti bahwa Pep gagal di Bayern karena selama menukangi Bavarians, Pep belum mampu memberikan gelar juara Liga Champions.
Apa boleh bikin, Pep, standar Bayern memang tinggi.
Bayern Munich (4-1-4-1): Neuer; Bernat, Alaba, Kimmich, Lahm; Vidal; Costa, Thiago, Muller, Robber; Lewandowski
Juventus (3-5-2): Buffon; Barzagli, Bonucci, Rugani; Cuadrado, Khedira, Marchisio, Asamoah, Pogba; Dybala, Mandzukic
Sumber : Berita bola terupdate - GOL TERBAIK
total komentar :