Banyak contoh para pemain muda yang dilabeli wonderkid setelah mereka berhasil berprestasi di berbagai kompetisi level junior, atau mampu menampilkan aksi-aksi individual menawan yang diunggah melalui Youtube ataupun situs lain.
Sebut saja nama Kerlon dari Brasil yang dikenal dengan aksi 'Seal Dribble' karena kebiasaan menggiring bola dengan menggunakan kepalanya.
Tidak dapat dipungkiri, Kerlon memiliki kemampuan individu dan teknik yang bagus, yang membuatnya dilirik oleh klub Italia, Inter Milan.
Namun di tengah ekspektasi, harapan, dan status sebagai wonderkid yang diberikan padanya sejak usia muda, Kerlon justru 'menghilang' di Inter, dan kini tidak memiliki klub di usia 27 tahun.
Padahal pemain yang dibesarkan oleh klub Brasil, Cruzeiro ini sempat menjadi pencetak gol terbanyak dan juga menggondol gelar pemain terbaik di Kejuaraan Sepakbola U-17 Amerika Selatan pada 2005 silam.
Hal ini tidak hanya terjadi pada Kerlon. Banyak pemain muda lainnya yang dilabeli wonderkid atau 'pemain bintang selanjutnya' yang justru akhirnya menjadi 'pemain gagal selanjutnya.Tidak hanya diluar negeri saja,Di Indonesiia juga terjadi hal seperti itu..berikut pemain-pemain wonderkid Indonesia yang meredup sebelum bersinar
Irvin Museng
Irvin Museng? Familar dengan namanya?
Di usia yang masih produktif, berusia 22 tahun, Irvin Museng memutuskan pensiun dari kancah sepakbola. Keputusan itu disampaikan melalui akun twitternya, @IrvinMuseng10.
“Teman-teman banyak yang bertanya, saya sekarang bermain di klub mana. Saya ingin sampaikan bahwa saya sudah pensiun dari sepakbola,” tulisnya.
Mantan pemain Medan Chief itu tidak menjelaskan alasan dibalik keputusannya itu. “Pasti banyak yang bertanya kenapa saya pensiun dini,” sambungnya.
Nama Irvin Museng mulai melejit saat menjadi top skorer Danone Cup di Lyon, Perancis, tahun 2005 lalu. Saat itu, ia membawa bendera tim sepakbola junior Makassar Football School (MFS) 2000.
Karena prestasinya itu, ia diterima di tim yunior Ajax Amsterdam. Ia kemudian kembali ke Makassar dan bergabung dengan PSM U-21.
Ia juga pernah membela Timnas U-12, U-16, dan timnas U-21. Sayangnya, ia belum pernah membela klub papan atas peserta ISL. Desember tahun 2013 lalu, ia mencoba mengikuti seleksi di PSM Makassar. Sayangnya, ia kurang beruntung dan gagal berseragam Juku Eja.(*)
Oktovianus Maniani
Oktovianus Maniani adalah salah satu talenta emas yang berasal dari Papua. Mengidolakan Elie Aboy, Okto pun bermain di posisi yang sama dengan idolanya itu yaitu winger kanan.
Okto mulai mendapatkan popularitas saat membela PSMS Medan. Dia bahkan turut membawa PSMS Medan lolos ke perempat final AFC Cup pada 2009 lalu. Sejak itu, Okto pun langganan masuk timnas senior atau timnas U-23.
Namun belakangan, nama Okto mulai tak terdengar. Musim lalu bersama Perseru Serui, dia bahkan hanya tampak bermain beberapa kali saja. Dia dikabarkan bermasalah dengan manajemen Perseru.
Karena masih berusia muda, 24 tahun, Okto masih punya kesempatan untuk kembalikan pamornya. Musim ini, dia dikabarkan sudah dikontrak Pusamania Borneo FC untuk ISL 2015. Bisakah Okto kembali bersinar seperti dulu?
Syamsir Alam
Siap yang tak kenal syamsir alam? Pemain yang malang melintang di liga eropa dan Amerika di gadang gadang akan jadi rising star Indonesia di luar negeri..namun pengalamannya berlatihdi penarol B dan bermain di CS Visee dan hanya bermain sekali di DC united tak membuatnya mampu menembus barikade timnas u-23 di sea games Myanmar.Dan saat ini Syamsir hanya bermain untuk klub lokal persipasi bekasi
Rigan Agachi
Beberapa tahun yang lalu sempet heboh nih dengan pemain yang satu ini?mendapat pelatihan sepakbola dari akademi Ajax Amsterdam tentu gak ada yang meragukan kemampuannya sampai Psv eindhoven sempet meliriknya..tapi entah kenapa setelah itu seolah karirnya meredup dan klub terakhirnya yang dibelanya adalah Arema IPL.
Kalau ada tambahan silahkan dicomment ya sobat olahraga..
Sumber : Berita bola terupdate - GOL TERBAIK
total komentar :