Jakarta - Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengungkapkan apresiasinya kepada tiga klub peserta Piala Jenderal Sudirman yang sudah memakai sistem kontrak. APPI berharap klub peserta lainnya segera menyusul.
Piala Jenderal Sudirman akan bergulir dalam waktu dekat, ditandai dengan partai pembuka yang mempertemukan Arema Cronus melawan Persegres pada Selasa 10 November 2015 mendatang di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dalam rilis yang dikirimkan APPI pada Jumat (6/11/2015), APPI menyebut Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC telah memberikan dan menandatangani kontrak dengan para pemainnya dalam menghadapi turnamen Piala Jenderal Sudirman.
Menurut APPI, klub-klub lainnya masih ada yang menggunakan sistem per pertandingan atau masih menunggu kepastian sistem mana yang diputuskan.
Surabaya United, Arema Cronus, dan Bali United Pusam dipastikan akan mendapatkan subsidi dari panitia penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman. Subsidi tersebut merupakan bagian dari hak mereka sebagai tuan rumah babak penyisihan grup.
|
detikSport/Mercy Raya |
Pada bagian lain, Agus juga menyatakan jika wasit yang paling bagus kinerjanya akan diberikan penghargaan dari panitia pelaksana. Jadi selema pertandingan wasit akan dinilai dan diberi penghargaan untuk bisa memimpin pertandingan saat laga final Piala Jenderal Sudirman, berikut dengan perangkat pertandingannya.
"Intinya wasit terbaik akan kami berikan piagam, pengharagaan, serta hadiah uang. Tapi nominalnya menyusul karena kami belum tetapkan," pungkas Agus.
Jumlah subsidi yang diberikan oleh panitia penyelenggara ialah Rp1 miliar. Akan tetapi, jumlah tersebut harus digunakan untuk menyediakan akomodasi tempat menginap dan transportasi setiap klub peserta di masing-masing grup.
"Untuk hotel dan transport kami subsidi Rp1 miliar. Begitu juga untuk acara pembukaan di Malang," kata Ketua Panitia Pelaksana, Hasani Abdulgani saat konferensi pers di Hotel Atlet Senayan, Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
|
Persib Bandung Vs Sriwijaya FC (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar) |
Gelaran Piala Jenderal Sudirman tinggal menunggu hitungan hari. Namun, ternyata masalah perizinan masih mengganjal di sejumlah daerah tempat menggelar pertandingan, salah satunya adalah Bali.
Kepolisian Daerah (Polda) Bali hingga saat ini belum menerima pengajuan perizinan dari panitia pelaksana turnamen Piala Jenderal Sudirman. Padahal, kejuaraan yang dihelat oleh PT Mahaka Sports and Entertainment itu akan dihelat mulai 10 November 2015.
"Sampai sekarang belum ada yang mengajukan perizinan. Kalau sudah ada tentu kita akan proses," kata Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto, di Mapolda Bali, Jumat 6 November 2015.
Hery mengaku sesungguhnya perizinan tak membutuhkan waktu lama, sepanjang segala persyaratan yang diperlukan telah lengkap. "Dalam pengajuan itu nanti kan ada rekomendasi tentang kondisi lapangan dan sebagainya. Kalau itu sudah ada, baru kita lakukan proses untuk perizinannya. Tapi, sampai saat ini belum ada," ucapnya.
Selain memberikan penghargaan kepada pemain, tim, dan wasit terbaik, penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman juga akan memberikan apresiasi kepada suporter terbaik.
|
(pic:claraayu.blogspot) |
"Suporter adalah bagian dari sepakbola dan merupakan pemain ke-12 untuk sebuah tim. Maka itu, kami berpikir untuk memberikan sesuatu," kata Hasani.
Tentu ada kriteria yang ditetapkan oleh pihak panitia, antara lain adalah sikap suporter saat menerima kekalahan tim kesayangannya.
"Kriteria ini yang poinnya paling tinggi. Selain itu, penilaian lainnya adalah bagaimana sikap suporter saat menonton, bagaimana saat mereka masuk stadion, mengganggu lalu lintaskah, antrinya bagaimana, dan kreativitas saat pertandingan juga akan jadi penilaian khusus kami," kata Hasani.
Ditambahkan Hasani, nantinya akan ada tim khusus yang menilai 15 kelompok suporter saat pertandingan maupun sebelum pertandingan.
Meski dianggap sukses, penyelenggaraan Piala Presiden meninggalkan beberapa catatan. Yang paling mencolok dan kemudian jadi sorotan adalah keputusan walk out yang diambil Bonek FC.
Tak ingin kejadian ada tim yang mundur di tengah-tengah jalannya pertandingan, Mahaka Sports and Entertaiment mulai membuat peraturan lebih ketat. Tak tanggung-tanggung, denda sebesar Rp 500 juta akan dijatuhkan bagi tim peserta jika ada yang berani mundur dengan alasan apapun.
Sumber :
Berita bola terupdate - GOL TERBAIK